MasDodic

Celotehan-ku... Coretan-ku...

Kemaren tepatnya pas hari minggu legi tanggal 27 mei 2007 jam 8:30:24 aq ad acara keluarga gitu dengan tujuan daerah sekitar malang city ataw kediri city, ga taw lah karena daerah tujuannya tuh terletak di perbatasan antara malang city and kediri city city, jadi bingung deh tuh termasuk kawasan mana???Eniwei sebenarnya ag tuh males ikut acara tuh karena tuh acaranya orang–orang tua gitu, dan bawa barang” yang banyak buanget.

Berhubung qta smua naek mobilnya pamanq dan masalahnya keponakanq [anaknya paman yang cow yang sekarang maw lulus dari SMP] ga maw ikut kalo aq ga ikutkarena rencanane setelah selese acara kelurga qta maw ke tempat wisata, rencananya????

Lanjut, akhirnya dengan keikhlasan hati dan kesabaran diri yang sudah melekat pada jiwa dan raga ini [aduh…sweet abizz deh kata”nya dik] terpaksa deh aq ikut dengan perasaan yang ga enak jga seh ;) mobil yang jok belakang idealnya harus…harus…saya ulangi lagi sodara” harus…maksimal terisi empat orang, sebenarnya seh udah pas empat orang tapi apakah barang bawa’an sama dengan orang???

Bisa kebayang ga seh kursi ataw jok mobil yang idealnya empat orang harus ditambah barang” yang seabrek.Pokoknya menderita banget deh, ternyata penderitaanq ga berakhir sampe disini dari gossip yang beredar didalam mobil ternyata orangnya masih kurang satu lagi, dia berjenis kelamin laki” umur sekitar 60-an berat badan 65kg-an ya…dia adalah pak Dq, tapi dia maw naek mana karena semua jok mobil dari depan, tengah dan belakang sudah terasa penuh dengan hati ya begitu penasaran [dag dig dug belalang kuncup] akhirnyaq berani kan diri untuk bertanya pada ibuq yang duduk di kursi tengah.

Aq : Bu…rencananya Pak D maw duduk mana?????????????
My Buk : Yaa…duduk di jok belakang lah
Aq : [AAAAAAARGGGHHH TIDAK] tapi udah ga muat bu???
My Buk : Bisa diatur*ketawa setan*

Akhirnya muncul juga orang yang ditunggu-tunggu Pak Dq langsung masuk dan duduk dengan penuh penghayatan dibelakang So…gimana nasibq??? Yaappp bener banget aq harus terhimpit diantara binaragawan” dengan perut” besarnya, sumpe deh ga wuenak banget pengen banget hati menjerit tapi apa daya tubuh ga berkutik.Di tambah lagi dalam perjalan binaragawan”neh slalu aj tebak”an arah jalan kayak anak SD gitu dengan bahasa jawanya yang medok abizzz, sampe” merinding disco dengernya.
berikut neh kutipan percakapan mereka beserta terjemahnya:
A : Ayo montor iki mlaku nang endi saiki???[ayo sekarang mobil jalan kearah mana???]
B : ngetan[ke timur]
C : yo nggak lah mlaku ngidul iki[ya nggaklah sekarang mobil neh ke arah selatan]
D : Yo ngetan lah[ya ke arah timur lah]
A : Seng bener iku mlaku ngalor, lho deloen iku ono masjid[yang benar tuh mobil jalan kearah utara, tuh liaten ada masjid]
B,C,D : Oh…Iyo”[Oh… iya”]

Terus…terus…terus berlanjut percakapan tuh tiap mobil ganti arah mereka slalu aj berdebat kayak gitu. Akhirnya aq punya ide yang briliant untuk bisa menghentikan perdebatan mereka plus untuk bisa menggerakkan tubuh yang telah lama kaku, seakan mendengar jeritan hatiq akhirnya keluar lah apa yang sudah lamaq nanti, gas beracun dari dalam tubuh So…dalam jam, menit, dan detik itu tubuhq yang terasa kaku akhirnya bisa bergerak dengan bebas sampai tempat tujuan [senyum kemenangan] Sementara semua orang dalam mobil lagi sibuk menutup hidung serta rame-rame menyelidiki siapa pemilik parfum yang baunya wangi bak bunga melati tuh...[maksud lo...]

NB : Berani hilang tak hilang, berani mati tak mati yang artinya siapa yang berani kehilangan kentut maka dialah pemenangnya hehehe...merdeka!!!

Kayaknya cukup sekian postingq, thanks for attention n' see you next time…

Ditulis oleh dhodhotirawan pada 10.15 WIB

Kemaren tepat setahun lumpur Lapindo. Setahun yang lalu pula tempat aku di besar kan mulai digerogoti lumpur panas. Aku ingat saat itu aku masih di bangku SMA. Setelah habis-habisan berjuang melawan UNAS dan ujian-ujian yang lain dikejutkan dengan semburan lumpur panas.

Pada awalnya aku merasa mungkin tak lama semburan bakal mampet. Namun dalam hitungan hari lumpur makin meluber ke pemukiman warga. Sungguh kejadian yang tak diperkirakan.

Setelah aku lulus SMA, aku mulai aktiv lagi di dunia kepramukaan dan PMR. Pada akhirnya aku ditugaskan oleh 'senior'ku dulu untuk melatih PMR di SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong tempat beliau mengajar. Itupun tak lama, cuma selama persiapan menghadapi lomba PMR. Setiap aku berangkat melatih, kulihat hamparan lumpur panas di Desa Siring bagaikan lautan. Disertai dengan bau yang menyengat yang sesekali membuat sesak nafas.

Naasnya, sehari sebelum lomba tanggul jebol dan menenggelamkan rumah salah seorang PMRist yang aku latih. Degan sangat prihatin sekali disertai rasa bingung berharap dia masih punya semangat untuk lomba. Sungguh kejadian yang mencabik-cabik hati kami semua.

Tak lama dari kejadian itu, rumah teman SMAku terendam lumpur. Terpaksa dia harus mengungsi di Pasar Baru Porong. Genap sudah deritanya. Setelah dulu menjelang UNAS orang tuanya bercerai sekarang ditambah lagi masalahnya dengan lumpur.

Namanya Vesty, alhamdulillah dia sekarang sudah bekerja. Entah sekarang dia masih mengungsi di Pasar Baru Porong atau sudah pindah mengontrak rumah. Informasi terakhir yang ku dapat tahun baru kemarin, dia masih mengungsi di Pasar Baru Porong.

Jikalau diingat-ingat lagi tentang kejadian itu, sungguh tak kuasa hati ini menahannya. Serasa tercabik-cabik batin ini. Karenanya aku tak pernah posting tentang Lumpur Lapindo di blogku. Terakhit aku posting Lumpur Lapindo kira-kira bulan September tahun lalu di blogku yang lama. Setelah itu aku tak pernah lagi memposting hal serupa.

Jarak lumpur dengan rumahku hanya tinggal beberapa kilometer lagi. Mungkin pada saatnya nanti giliranku menyusul nasib saudara-saudaraku. Aku siap jika itu harus terjadi.

Meskipun harus pindah dari Sidoarjo aku akan tetap mencintai dan tak kan melupakan kotaku tercinta, Sidoarjo.

Di Sidoarjo semua kenangan tercipta dan tak akan musnah meski Sidoarjo mungkin akan musnah...

Gusti Pengeran kulo, ing ngarso Panjenengan kulo sujud tansah ngucap ngaturaken sedoyo kalepatan kulo sedoyo (Sidoarjo). Mugi Panjenengan paring segoro pangapunten dumateng kulo sedoyo. Kanthi saget nyumpet Lumpur ingkang murka. Amin...

Ditulis oleh dhodhotirawan pada 14.32 WIB